Berawal dari berkomentar status di BBM masangger dia
mulai berkenalan dengan si cewek, macam- macam rayuan canda tawanya.
“Haha iku kamu o zak” dia mengomentari DP di BBM Zaki.
“opo iyosih dudu ah” balas Zaki
“Haha ngaku bae” tidak lama cewek itu langsung
membalas chatnya. Dalam benak Zaki asik juga nih orang di ajak chatingan.
“Mbok yo ojo ngepaske kokui sih Mba Ira hehehe...
lagi ngapain Mba Ira?”.
“Gi ngelesi Zak.. saman?”
“iki lagi turonan Mba Ira”
........
setiap
balasan yang diketik pasti ada kata
candanya, eh iya si cewek itu namanya Nur Cholifah Dwi Irawati, Zaki memanggilnya
Mba Ira karena dia kakak tingkatnya lebih satu tahun darinya. Dia rumahnya deket dari kampus jadi dia
sering datang ke kantor HMJ. Makanya itu Zaki selalu sempetin ke kantor HMJ
meskipun disana hanya wifi an, tapi yang paling utama berharap di Kantor ada
dia. Dia selalu menjawab chat dari Zaki, entah keadaanya sedang apa, sedang ada
mata kuliah, sedang rapat bahkan sedang di jalan aja pasti balas chatnya Zaki,
entah dia membalas chat Zaki saja atau semua chat yang masuk di handphonya.
Itulah yang membuat Zaki tambah semangat dalam kesehariannya, serasa ada yang
menemani dihari- harinya. Dari
ketertarikan itu Zaki mulai berkenalan lebih dalam dengannya, menyelidiki semua
informasi dari sosmed yang dia milki
dari Facebooknya, Instagramnya, akun google nya, dan bertanya
kesehariannya. setelah disarasa dia tahu banyak hal tentangnya Zaki berkata-
kata lewat chatingannya dengan menebak ksehariannya yang ia tahu.
..........
“assalamualaikum
mb Ira.?” Zaki memulai dulu chat dia.
“Waalaikum salam”. Ndak butuh selisih waktu lama ia
membalas chatnya zaki. Bahkan hanya satu detik selisih ia membalasnya.
“gi nopo Mba Ir?”
“nembe ngelesi Zak”
“saman ngelesi haa Mba Ira?. Yawis mono stirahat
sman msti ksel”. Nada si zaki yang agak memberi perhatiannnya.
“gak papa kok zak iki aku isih legerengan” jawabnya
dengan emot meringis
Terus zaki bertanya- banyak banyak tentang hal itu, sehingga zaki tambah kenal
dengannya.
............
Zaki terus chatingan dengan Ira terus sampai larut
malam dengan semua kata- kata candanya, entah sampai mana kata- kata itu
berakhir.
“eh sudah jam 11 nih bobo sana.! Udah malem besok
khan kamu ada makul ” suruh Zaki utuk supaya ia tidur.
“kosik zak
aku belum ngantuk, ndisikan poo?” malah dia balik tanya ke Zaki
“kosik ah” jawab Zaki yang sebenarnya matanya sudah
gak kuat nahan ngantuk, karena ada rasa semangat dan rasa nyaman tadi yang
membuat si Zaki betah chatingan sama Ira.
..........
Keesokan harinya
dilakukan pula hal yang sama chatingan tanpa lihat waktu, dan terus
sampai hari hari berikutnya. Padahal mereka kalau di kampus itu yah teman
biasa, kadang malah Zaki selalu dicuekin
saat ia sedang bersama di organisasi. Yah mungkin itu karna dia malu dan belum akrab juga sama Zaki.
Pada suatu saat Zaki bertanya dalam chatingannya yang penuh canda itu tentang
kepribadiannya.
..........
“sendirian aja neng pasangannya mana tuh? hehe” nada
ejek Zaki yang mengomentari digital picturnya di BBM yang menampakkan dirinya
sendirian dengan pemandangan yang indah di belakangnya.
“pasangannya masih ditangan allah zak hahaha, km bae jomblo kok” dengan
emotikon ketawa lebar dia megejekknya.
“wheeeek jomblo hahaha” tmbah Zaki mengejeknya, Zaki
chat lagi dia
“mblo..”
“eh sopo kui mblo?”
“Khan kmu jomblo hahaha piis” Zaki mulai tambah
menjadi- jadi kata-katanya. Dia tahu kalau Zaki jomblo karena Zaki sering mengupload
foto kata- kata tentang jomblo.
“sman be jomblo. santai hehe”. Terus begitu dia
betah chatingan terus menerus hingga larut malam tak kenal waktu dengan nama
panggil mblo.
.........
Hingga pernah mereka chatingan larut tengah malam
jam 1, belum selesai chat jika salah satu dari mereka tertidur. Sejak inilah Zaki
merasa nyaman saat dia chat Ira, cahtingan tengah malam chatingan penuh nada
tawa, chatingan penuh kegembiraan bagi Zaki. Apalagi dia tahu klo Ira itu
jomblo, orangnya asik tidak cuek meskipun awalnya cuek banget. Di sinilah Zaki
mulai ada rasa lebih dengan Ira, Zaki menyukai Ira dengan kenyamanan yang di
berikannya. Zaki meluapkan rasa lebihnya itu lewat kata- kata gombalannya
meskipun di matanya itu hanya guyonan semata. Entah apa yang dirasa ketika dia
berchating selalu merasa senang bahagia. Zaki lewat chatingannya mulai mencari
tahu tentang kesehariannya, keluarganya, dan lingkungan sekitarnya .
Stori instagram yang menampilkan foto-fotonnya yang cantik,
banyak bintang di pipinya semua Zaki komentari tapi sayangnya tidak ada yang ia
balas. Pada suatu foto yang statusnya seperti sedang bahagia juga Zaki komentari,
tapi tak di balas juga, entah apa mungkin dia malu atau apa dia gak mngerti
tentang hal itu. Zaki juga pernah dengar kabar- kabar kalo dia pengen kembaali
ke cinta pertanya, nah itu yang membuat halangan bagi Zaki. Selama itu lewat
chatingnya Zaki ejekin terus tentang cinta pertamanya, tujuannya sih supaya dia
tidak kembali ke cinta pertamanya.
“Cinta pertama itu memang indah ya mblo sulit di
lupakan” Zaki memulai chatingan di tengah malam
“eh opo sih mblo” tak lama ia langsung bales
chtingku.
“Mas iqbal”
coba menebak cinta pertamanya soalnya Zaki pernah degar dari
percakapannya.
“kok reti sih mblo, mungkin rak sih mblo nek aku
kembali ke cinta pertama” yah apa yang tidak diinginkan Zaki muncul, dia malah
curhat tentang cinta pertamanya.
“Lagi chat sma mas iqbal ya?.”
“ora sih mblo gak pernah chat sama dia, pengen takok
tok.”
“Emb.......” akhirnya
sih tak layani juga chatnya meski Zaki tak suka akan hal itu.
...........
“eh mblo kmu kita ternyata seumuran ya?” sekian lama
Zaki mencari tahu tentang kepribadianya, Zaki mulai menebak tetangnya.
“apa iya mblo?” jawab singkatnya.
“iya mblo, cuman selisih 5 bulan lebih dulu kmu
mblo.”
“apa iya berarti kmu september?”
“iya mblo”. Jawabnya singkat. Dan terus berlanjut
higga larut malam.
..........
Zaki juga
pernah bertanya- tanya tentang keluarganya, dia itu anak terakhir dari
dua bersaudara. Kedua orang tuanya bekerja di pabrik sarung, kadang berangkat
pagi pulang siang kadang juga berangkat siang pulang malam. Zaki tahu dia punya Mas Riski, setelah di tanya
dia hanya kakaknya, kakak ipar (ponakan) Zaki percaya saja akan hal itu,
soalnya Zaki begitu suka dengan Ira.
Pada suatu hari Zaki sedang main di graha, kantor
HMJ, datang mba yunita (temen HMJ) dengan membawa jajan oleh-oleh.
“he nyah kie di kei oleh- oleh Ira sko calone” bilang
mba yunita dari depan pintu. Zaki langsung dalam hatinya langsung aduh.
“ wah calone mb Ira seko wonosobo ki” jawab Zaki,
dan Zaki rasa calonnya itu yah orang wonosobo.
Zaki nikmati oleh-oleh darinya denga rasa ngganjal
di hatinya.
Sore hari Zaki langsung chat Ira.
“cie sing seko dieng karo mas riski” Zaki bilang sama
mas riski, karena dalam pikiran Zaki riski itu kakaknya, gak mungkin juga Ira
kesana sendirian, dan orang terdekatnya adalah mas riski.
“kok reti opo sman weruh?” tak lama kemudian dia
bales dengan nada tanya.
“weruh a kata hati tak bisa di pungkiri mblo” pdahal
Zaki haya menebak tp kebetulan saja pas.
“makasih o oleh-olehe mblo”
“iya mblo, ooh jare mb yunita ya?”
“nggak mblo aku mau weruh sman boncengan karo mas
riski” pdahal sih Zaki ndak liat sama sekali. Tapi benar tebakan nya kalau mb
ira ke dieng baren mas Riski.
“haha ngapusi”.
.................
Sudah cukup sekian lama Zaki berkenalan dengan Ira,
sudah mengetahui semua kepribadian. Zaki mulai percaya dengan mantap, sesungguh
hati jika dia suka dengan Ira. Zaki pengen mengungkapkan semua itu tapi Zaki
masih ragu karena prinsip Zaki kenalan sampai dalam supaya cintanya itu
kekal, dia pengen mengungkapkan rasa itu kepadanya tapi Zaki belum begitu
akrab di dunia nyata. Setiap kali mereka di temukan Zaki merasa malu malu mau. Tapi dalam hati Zaki
sudah ada rasa cemburu kalau ada yang mendekati dan lebih akrab dariya, mungkin
Zaki belum akrab karena di matanya hanyalah adik kelas biasa. Lewat acara-acara
yang di adakan HMJ Zaki mencari kesempatan bersamanya disampingnya menemani
menyebar undangan dan meminta tandatangan dari ketua jurusan. Betapa senangnya
hati Zaki dia dapat di sampingnya. Sedikit demi sedikit Zaki mulai
menghilangkan setatus jomblo di DP BBMnya. Mulai dengan kata romantis yang
sebenarnya menyindir rasanya cinta Zaki padanya. Sampai ibuku yang dirumah saat
aku liburan bilang
“Zaki ki ng umah dolanan HP terus rak tau leren”
Karena tiap hari slalu megang hp karena Zaki lagi
bahaginya kalau chat dengannya, jadi hp yah selalu dipegang Zaki. Rasa suka
yang lebih dari Zaki rasanya pengen cepet-cepet di ungkapkan.kni Zaki sudah
akrab dan sudah mengetahui semua kepribadiannya. Mungkin nanti kalau sudah
mulai aktif perkuliahan Zaki bakalan ngungkapke rasa cinta ke mblo Ira.
Kini setelah libur panjang Zaki mulai berangkat lagi
ke kampus tercintanya, berharapnya ketemu dia yang sekian lama tak jumpa.
Pertama kali ketemu pada rapat HMJ. Ini
belum pas suasana tuk mengungkapkan rasa cintanya. Malamnya habis makan aku
pulang ke kossebelum sampai kos Zaki ketemu Ira di depan kampus 1 dan berhenti
sebentar bercakap cakap, harap Zaki bisa lama-lama bercakap. Saat itu rasa
kangennya sudah terobati dan rasanya pengen Zaki luapkan rasa cintanya saat itu
juga. Tapi tiba- tiba ada seorang laki- laki menghampirinya, dan mengajak ia
pergi.
“kmu arep balik ndisik po?” tanya Zaki dengan rasa
sangat cemburu.
“iyo aku balik ndisik ya zak”. Dia gak berani ngucap
mblo di depan semua orang sama halnya dengan Zaki. Padahal kelihatannya Ira
agak tidak enak hati tuk meninggalkan Zaki.
Dalam benak Zaki “aduh..... siaaaal..... biarlah
mungkin iku mas riski masnya mblo Ira”. Tp satu yang gak pas dari fikirnya yang
membuat Zaki ingin tahu tentangnya. Klo dia emang masnya Ira knp pandangannya Riski
cemburu melihat aku bercakap dengannya, terus begitu agak memaksa Ira tuk
pergi. entahlah apa yang sedang dirasakan Zaki saat itu antara sakit dan
bahagia. Dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang dia.
..............
Keesokan malamnya, waktu menunjukkan pukul 9. 43
malam.
“mblo aku minta maaf o, maaf nemen sing akeh,” chat
dia pada malam ini.
“maaf knp?” farasat Zaki tiba- tiba gak enak.
“Gpp. Eh zak kmu bener senen aku?” dia bertanya
dengan pertanyaannya yang tidak harus ia
ucapkan.
“iya sayang banget sama Nur Cholifah Irawati sing
imut dewe, embb nek enek waktu pengen tak ungkapke reng sman, tp kapan mbuh, ya
allah.” Dengan rasa yang tidak karuan antara firasat gak enak dengan rasae
gembira, dapat di ilang rasa nano- nano.
“hmmm..” kata yang paling Zaki beci kembali terucap
darinya.
Kemudian Zaki menyindir curhat dengan Emon (emon itu
boneka kesayangannya) hayalnya “emon sampaikan rasa sayang ini pada bosmu
pliss.. klo km tahu mon aku pengen memilikinya, tapi tidak mungkin mon dia yang
cantik, aik cerdas, dan aku item pendek lemah.” hayalannya did chat Ira
dan berharap aku bisa mendapatkanya.
“ya allah aku kudu jwb piye...” dengan emot nangis
si Ira jawab.
Dengan rasa nano-nano ini Zaki rencana 2 hari
berikutnya pengen ngomong langsung dengannya, pas hari itu hari rapat HMJ, jadi
Zaki bisa ketemu Ira.
“eh mblo mas’e sman iku piro sih mblo” Zaki
mengulang pentanyaan yang dulu pernah ditanyakan.
“1 mblo, kandung kan?, anake ibu soale aku mbi masku
tok.” Jawabnya.
“ nah sing wingi kae mblo?” Tanya Zaki dengn hati yang gelisah.
“oo kae mas masan”.
“ mas masan?, pacare o”. ledek Zaki dengan rasa yang
aneh
“Hmm” jawab singkatnya. Jantung Zaki langsung
seketika berdebar kencang dengan rasa
cemas.
“tenan iku mase sman opo pacare sman mblo, aku harap
kmu bisa jaga perasaanku mblo.” Zaki memastikan dengan rasa cemas yang sangat
tinggi, entah apa yang sedang di rasakannya.
“yawis aku sing pan jujur wis maaf sebelume mblo
maaf nemen jujur emang sebener deknen iku pacarku mblo, hmmm, mblo... bukan
bermaksud mblo.”
“ya” seketika hujan membasahi pipinya tanpa
kata-kata Zaki membisu, kekecewaan ini begitu dalam menusuk hatinya. Saat itu
dia pengen ngadu padamu ya rob tapi dia takut. Suasana hening, malam yang cerah
di depan rumah Zaki dengan teman permainannya.
Kenapa ndak dari awal-awal jujur kalau dia sudah punya pacar, saat aku
tanya kesekian kali baru kali ini kamu jujur. Padahal hari 2 hari lagi Zaki
pengen ngungkapkan semua perasannya tapi rasanya nihil. Sekarang entahlah apa
yang sedang dirasakan Zaki saat ini kacau, kecewa, sakit, semuanya ada pada
diri Zaki. Badannya panas dingin tak kuasa tahan semuanya yang dirasa.
Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4
pagi, Zaki saat ini tidak bisa tidur.
Siang hari Zaki langsung berangkat ke pekalongan,
yang renacana hai kamis atau 2 hari lagi, terpaksa Zaki harus berangkat
sekarang. Tujuannya yaitu untuk menemui Ira, tanpa pamit ortu Zaki langsung
berangkat gitu saja ke pekalongan. Jam 3.15 Zaki tiba di Pekalongan istirahat
sholat sebentar langsung Zaki ajakin Ira ketemuan di kantor andalan Zaki.
Ungkapkan semua rasa yang ada dalam diri Zaki, ceritakan pula dari awal Zaki
mencintainya hingga sekarang kau kecewakan begitu saja. Sudahlah nasi sudah
menjadi bubur semua itu sudah terlanjur, semua kata-kata, ungkapan dari Zaki
yang dia terima hanya lah kata-kata, ungkapan biasa, tak ada arti sedikitpun
yang membekas didirinya. Terimakasih atas kepercayaan yang telah Ira hianati, Zaki
kini sendiri dan kesepian di hari-harinya, takkan lagi tidur larut malam hanya
mengunggu dan balas chat darinya. Ternyata prinsip zaki kenalan sampai dalam
supaya cintanya itu kekal, itu salah.
Pengarang sekaligus penulis: Ahmad Muzaki
Pekalongan, 19 September 2017.
Cie cerpennya bagus
ReplyDelete